Kamis, 20 September 2012

NASEHAT-NASEHAT PENTING

a. Ilmu dan Maksiat

Dari Ali Bin Abi Thalib Ra. :
Barang siapa mencari ilmu,maka surgalah yang dicari dan barang siapa mencari maksiat ,maka nerakalah  yang dicarinya.

Maksudnya,barang siapa yang sibuk mencari ilmu yang bermanfaat,yaitu pengetahuan-pengetahuan yang harus diketahui orang dewasa,maka hakikatnya dia tengah mencari surga dan ridla Allah.Sebaliknya,siapa yang ingin melakukan maksiat,pada hakikatnya dia ingin menuju neraka dan murka Allah.

b. Orang  Mulia dan Orang Bijaksana

Dari Yahya bin Muadz Ra. :
Orang mulia tidak berani berbuat maksiat kepada Allah dan orang bijaksana tidak akan mementingkan dunia atas akhirat.

Orang mulia adalah orang baik perbuatannya,yang memuliakan dirinya dengan cara mempertebal ketaqwaan dan kewaspadaan dalam menghadapi maksiat.
Sedangkan orang bijaksana adalah orang yang tidak mendahulukan mengutamakan dunia dan yang menahan nafsunya dari perbuatan yang menyeleweng dari petunjuk akalnya yang sehat.

c.Taqwa dan Dunia

Dari Al-A'masyi Ra. :
Barang siapa yang modal pokoknya taqwa,maka lidahnya menjadi kelu untuk mensifati keuntungan agamanya.Dan barang siapa yang modal pokoknya dunia,maka lidah juga tidak mampu menjumlah kerugian agamanya.

Orang yang memegang prinsip taqwa,menjunjung tinggi perintah Allah dan menjauhi laku durhaka,serta segala perbuatannya berazaskan norma syariat,maka akan memperoleh kebajikan yang tiada terhingga jumlahnya.

d. Menuruti Nafsu Syahwat dan Kesombongan

Dari Sufyan Ats-Tsauri Ra.
Setiap aksiat yang timbul dari syahwat dapatlah diharapkan ampunannya,tetapi setiap durhaka yang timbul dari sikap sombong tidak dapat diharap ampunannya;karena kedurhakaan iblis itu berpangkal dari kesombongannya,sedang kesalahan Adam As. berpangkal dari syahwat.

maksiat yang dilakukan dari kesombongan berasal dari Iblis,dia menganggap dirinya lebih baik dari Nabi Adam As.Sedangkan kesalahan Nabi Adam As. berasal dari keinginan,yaitu keinginan beliau untuk mencicipi buah pohon yang dilarangNYA.

e. Dosa Kecil dan Dosa Besar

Nabi SAW.bersabda :
Dosa kecil tidaklah dipandang kecil jika terus menerus dilakukan dan dosa besar tidak dipandang besar jika disertai dengan memohon ampunan.

Dosa kecil yang terus menerus dilakukan akan menumpuk menjadi dosa besar,dengan adanya kehendak untuk melakukan terus-menerus berarti suatu dosa telah menjadi besar karena niat melakukan maksiat itu merupakan perbuatan maksiat tersendiri.
Dosa besar tidak dipandang besar,jika disertai senantiasa memohon ampunan kepada Allah,maksudnya bertobat kepada Allah SWT. disertai syarat-syaratnya.Tobat akan menghapus segala keslaahan,walaupun kesalahan itu besar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar